Rabu, 10 November 2010

Obat Kanker


ETOPOSIDE


               
Injection
Capsulls
Deskripsi
- Nama & Struktur  : Kimia

(5S-5 Ar,8As,9R)-9(4,6,0-Ethylinide-ß-D-glucopyranosyloxy) 5,8,8a,-9-tetrahydro-5-(4-hydroxy-3,5 dimethoxyphenyl) isobenzopuro[5,6f][1.3]benzodioxol-6(5aH)one. C29H32O13

- Sifat Fisikokimia :

Serbuk kristal berwarna putih atau hampir putih, praktis tidak larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol dan diklorometan, larut sebagian dalam metil alkohol

 - Keterangan          :


-
 

Golongan/Kelas Terapi

Antineoplastik, Imunosupresan dan obat utnuk terapi paliatif  


Nama Dagang
- Etoposide DBL
- Etoposide Upjohn
- Posyd Combiphar/Pharmachemie
- Vepeside
- Etoposid Ebewe




 Indikasi
          Pengobatan untuk tumor testikular refraktori, pengobatan kanker paru jenis sel kecil ( SCLC)


Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian
Anak-anak (penggunaan tidak pada label): I.V.: 60-120 mg/m²/hari untuk 3-5 hari setiap 3- 6 minggu.AML:
            Induksi remisi: 150mg/m²/hari untuk 2-3 hari untuk 2-3 siklus
            Intensifikasi atau konsolidasi : 250 mg/m²/hari untuk 3 hari, 2-5 periode terapi
            Tumor otak: 150 mg/m²/hari untuk hari ke-2 dan ke-3 dari lama pengobatan
Neuroblastoma:100 mg/m²/hari selama 1 jam pada hari 1-5 dari siklus, ulangi   siklus setiap 4 minggu.
Kondisi BMT regimen digunakan pada pasien dengan rabdomyosarcoma atau neuroblastoma:
            I.V. infus berkelanjutan: 160 mg/m²/hari untuk 4 hari.
            Kondisi regimen untuk alogenik BMT: 60 mg/kg/dosis sebagai dosis tunggal.
          Dewasa:
          Kanker paru-paru (kombinasi dengan obat kemoterapi lain yang sudah disetujui):
Oral: Berdasarkan kurangnya bioavailabilitas, dosis oral harus 2 kali dosis I.V., sekitar 50 mg sekali satu hari.
I.V.: 35 mg/m²/hari untuk 4 hari atau 50mg/m²/hari untuk 5  hari setiap 3-4 minggu.
            IVPB: 60 -100 mg/m²/hari untuk 3 hari (dengan cisplatin)
            CIV: 500 mg/m²/hari selama 24 jam setiap 3 minggu.
            Kanker testikular (kombinasi dengan obat kemotrapi lain yang disetujui).
            IVPB: 50-100mg/m²/hari untuk 5 hari diulang setiap 3-4 minggu.
            I.V.: 100 mg/m² setiap 2 hari untuk 3 dosis yang diulang setiap 3-4 minggu.
            BMT/leukimia relaps (unlabeled uses): I.V.: 2.4-3.5 g/m² atau 25-70 mg/kg diberikan selama 4-36 jam.
           
 Penyesuaian dosis untuk kerusakan ginjal
            Petunjuk yang direkomendasikan oleh produsen :
            Clcr 15-50 mL/menit: Diberikan 75% dari dosis normal
              Clcr <15 mL/menit: Data tidak tersedia, perhatikan pengurangan dosis  selanjutnya
        
Aronoff, 1999:
Clcr 10-50 mL/menit: Diberikan 75% dari dosis normal. Cl cr <10 mL menit: Diberikan 50% dari dosis normal.
            Hemodialisis: Dosis pelengkap tidak diperlukan.Peritoneal dialisis: Dosis  tambahan tidak diperlukan.
CAPD efek: Tidak diketahui.CAVH efek: Dosis untuk Clcr 10-50 mL/menit ( Aronoff, 1999)
        
 Dosis untuk kerusakan hati:
               Bilirubin 1.5-3 mg/dL atau AST 60-180 unit: kurangi dosis sampai 50%.
               Bilirubin 3-5 mg/dL atau AST >180 unit: kurangi sampai 75%.
               Bilirubin >5 mg/dL: Jangan diberikan.

Farmakologi
         Penyimpanan dalam suhu kamar terlindung cahaya. Etoposid oral disimpan dalam lemari es. Stabilitas larutan 0.2 mg/mL pada D5% atau NS adalah 96 jam, dan larutan 0.4 mg/mL pada D5% atau NS adalah 24 jam.
Stabilitas Penyimpanan
         Penyimpanan dalam suhu kamar terlindung cahaya. Etoposid oral disimpan dalam lemari es. Stabilitas larutan 0.2 mg/mL pada D5% atau NS adalah 96 jam, dan larutan 0.4 mg/mL pada D5% atau NS adalah 24 jam.
Kontraindikasi
         Hipersensitif terhadap etoposid dan zat lain dalam sediaan
Efek Samping
         > 10%
         Dermatologi: Alopesia (8%-66%).
         Endokrin dan metabolik: Kegagalan ovarian (38%), amenorrhea.
        GI: Mual/muntah (31%-43%), anoreksia (10%-13%), diare (1%-13%),     
          mukositis/esopagitis (dengan dosis tinggi).
Hematologi: Leukopenia (60%-90%; grade 4: 3%-17%; onset 5-7 hari; nadir 7-14 hari; recovery: 21-28 hari), trombositopenia (22%-41%; grade 3 atau 4 : 1%-20%; nadir 9-16 hari), anemia (sampai dengan 33%).
         1%-10%
         Kardiovaskular: Hipotensi (1%-2%; disebabkan karena infus cepat)
         GI: Stomatitis (1%-6%), nyeri abdominal (sampai 2%)
         Hepatik: Toksisitas hepatik (sampai 3%)
         Neuromuskular dan skeletal: Periferal neuropati (1%-2%)
Miscellaneous: Reaksi seperti anafilaksis (Infus IV: 1% sampai 2%), termasuk rasa  dingin, demam, takikardi, bronkospasme, sesak napas).
<1% (terbatas pada yang mengancam jiwa): siklus anovulatory, nyeri punggung: kebutaan (transien, kortikal): gagal jantung kongestif, konstipasi, batuk, sianosis, diaphoresis, dysphagia, eritema, ekstravasasi (induration, nekrosis, swelling),
fatique, demam, sakit kepala, toksisitas hepatik, hepatitis, hiperpigmentasi,  hipersensitivitas berhubungan dengan apnea, hipomenorhea, pneumositis interstitial, laringospasme, rash makulopopular, malaise, asidosis metabolik,  MI, optik neuritis, perivasculitis, pruritus, fibrosis pulmonary, dermatitis radiasi-berulang, rash, seizure, somnolence, sindrom Stevens-Johnson, takikardi,tromboflebitis, tongue sweeling, toksik epidermal nekrolisis, urtikaria, kelemahan.
        
                        Kardiovaskular: Hipotensi
Dermatologi: Lesi pada kulit resembling sindrom Stevens-Johnson,  alopesia.
                        Endokrin dan metabolik: Metabolik asidosis.
                      GI: Mual hebat dan muntah, mukositis.
                     Hepatik: Hepatitis.
                     Miscellaneous: Malignansi sekunder, etanol intoksikasi.  
Interaksi
 - Dengan Obat Lain :
           Efek pada sitokrom P450: Substrat dari CYP1A2 (minor), 2E1 (minor), 3A4 (major); Inhibisi CYP2C8/9 (lemah), 3A4 (lemah)
           Efek meningkatkan/toksisitas: Siklosporin dapat meningkatkan level etoposid; diperlukan penurunan dosis etoposid sampai 50%.
           Etoposid dapat meningkatkan efek/toksisitas dari warfarin. Inhibitor CYP3A4 dapat meningkatkan level etoposid, misalnya antifungi golongan azol, klaritromisin, diklofenak, doksisiklin, eritromisin, imatinib, isoniazid, nifezodon, nikardipin, propofol, protese inhibitor, kuinidin, verapamil, telithromisin.
           Efek menurunkan: barbiturat dan fenitoin dapat menurunkan level/efek etoposid; monitor. Induser CYP3A4 dapat menurunkan level/efek etoposid; misal aminoglutetimid, karbamazepin, nafsilin, nevirapin, fenobarbital, fenitoin, dan rifamisin.

  - Dengan Makanan :
 Hindari penggunaan bersama St. John’s wort, dapat menurunkan efek etoposid. Hindari minuman beralkohol dapat meningkatkan iritasi lambung.

Pengaruh
          - Terhadap Kehamilan : Faktor risiko : D
-Terhadap Ibu Menyusui : Etoposid didistribusikan ke dalam air susu sehingga etoposid dikontaindikasikan pada ibu menyusui.
          - Terhadap Anak-anak : -
          - Terhadap Hasil Laboratorium : -
Parameter Monitoring
          CBC, jumlah platelet dan hemoglobin, tanda-tanda vital (tekanan darah), bilirubin dan tes fungsi ginjal.
Bentuk Sediaan
          Kapsul, Larutan Injeksi
                                             
Kapsul                                                                                                                                                                                                                                                             kapsul
Peringatan
          Zat berbahaya perlu penanganan untuk sitostatika yang benar. Myelosupresi hebat dengan infeksi atau pendarahan pernah terjadi. Pengobatan harus dihentikan untuk platelet < 50.000/mm3 atau jumlah neutofil total (ANC) <500/mm3 dapat menyebabkan reaksi anafilaksis manifestasi dengan rasa dingin, demam, takikardi, bronkospasmus, sesak nafas dan hipotensi. Pada anak-anak, penggunaan konsentrasi yang lebih tinggi dari yang dianjurkan, memungkinkan reaksi anafilaksis terjadi. Infus harus dihentikan dan pengobatan anafilaksis harus diberikan segera. Harus diarutkan; jangan beri I.V. bolus. Infus selama kurang lebih 30-60 menit; hipotensi sering terjadi pada infus cepat. Dilakukan penyesuaian dosis pada pasien dengan kerusakan ginjal dan hati. Formula injeksi mengandung polisorbat 80, jangan diberikan pada bayi prematur.
Kasus Temuan Dalam Keadaan Khusus
          -
Informasi Pasien
          -
Mekanisme Aksi
          Etoposid bekerja untuk menunda transit sel melalui fase S dan menahan sel pada fase S lambat atau fase G2 awal. Obat mungkin menginhibisi transport mitokrondia pada level NADH dehidrogenase atau menginhibisi uptake nukleosida ke sel Hella. Etoposid merupakan inhibitor topoisomerase II dan menyebabkan rusaknya strand DNA.
Monitoring Penggunaan Obat
          -
Daftar Pustaka
          MIMS Indonesia, Volume 7 tahun 2006
          Drug Information Handbook, 14th edition, Lexi-com
          Martindale, 34th edition, 2005





 PUJI RAHAYU
 B / KP / VII
 04.07.1843